BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Apabila kita melihat suatu gambaran tentang
permukaan bumi dari suatu media elektronik yang merupakan hasil dari pengamatan
satelit, terlihat rasanya permukaan bumi kita ini bagus, halus dan rata namun
sebenarnya bila kita liat kenyataannya bumi kita ini pemukaannya tidak teratur.
Permukaan bumi kita yang terdiri ari lautan dan daratan yang mana 2/3 bagian
adalah lautan dan 1/3 bagian adalah daratan. Permukaan daratan kita pun
memiliki ketinggian yang berbeda sehingga kita sering mendengar dataran rendah
dan dataran tinggi. Dataran tersebut juga ada yang menonjol ke atas yang
sebagai contoh daerah pegunungan dan bukit da nada yang menonjol ke bawah
sebagai contoh ngarai dan lembah. Adanya perbedaan bentuk permukaan bumi yang tak
teratur ini terjadi karena suatu proses alam yang sering disebut juga dengan
tektonik lempeng yang hubungannya erat dengan litosfer. Litosfer adalah
lapisan Bumi yang paling luar atau biasa
disebut dengan kulit Bumi. Gerakan litosfer yang diakibatkan oleh teaga endogen
maupun eksogen mengakibatkan adanya pergeseran lempeng baik yang saling memisah
maupun yang saling mendekati.untuk mengetahui tentang hal-hal yang terjadi pada
litosfer bumi maka maklah ini dibuat. Agar menjadi penambah pengetahuan kita.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apakah pengertian litosfer ?
b.
Bagaimana proses siklus batuan ?
c.
Apa penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa pada
litosfer ?
d.
Peristiwa apa saja yang terjadi pada litosfer ?
1.3 Tujuan Masalah
a.
Mengetahui
pengertian litosfer
b.
Mengetahui
proses siklus batuan
c.
Mengetahui
penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa pada litosfer
d.
Mengetahui Peristiwa
saja yang terjadi pada litosfer
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata
Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα)
yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan
sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling
luar atau biasa disebut dengan kulit
Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan
Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan
silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian,
yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian)
dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer
Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel
Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi.
Litosfer ditopang oleh astenosfer,
yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari
mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya
terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang
relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan
astenosfer berubah seperti cairan kental. Lapisan setebal 100 km pada mantel
bumi yang terletak diantara litosfer dan astenosfer disebut daerah plastis yang
seolah-olah litofer mengapung diatas astenosfer. Daerah plastis terdapat pada
kedalaman antara 60km sampai 250 km dibawah permukaan bumi. Lapisan astenosfer
hanyut perlahan-lahan akibat beban yang menekannya sepanjang jaman oleh
blok-blok benua atau gaya mendatar oleh gerakan benua. Peristiwa ini
menyebabkan terjadinya lipatan, pengangkatan dan penurunan permukaan
bumi.litosfer juga merupakan lapisan yang retak-retak ada yang saling
merenggang atau menekan. Pada daerah yang merenggang terjadi pemisahan antara
dua lapisan litosfer Litosfer terpecah
medan daerah yang saling menekan terjadi penunjangan dimana lapisan litosfer
yang satu akan masuk kebawah lapisan litosfer yang menekannya. Peristiwa-peristiwa
ini dikenal dengan teori tektonik lempeng.
Konsep
litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper
untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali
gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan
keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang
dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu
dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh
ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan
astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun
1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah
(astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua
tipe litosfer
- Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra (oceanic crust) dan berada di dasar samdura .Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, desitas rata-rata 2,9 gram/cm3 dan massa 7,71 x 1021.kerak samudra sebagian besar terdiri dari jenis basalt sehingga bersifat basaltic.
- Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua(continental crust). litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km densitas rata-rata 2,8 gram/cm3dan massa 17,39 x 1021kg. kerak bumi yang bersifat pada seolah-olah mengapung diatas lapisan astenosfer yang bersifat cairan pekat. Batas kerak bumi dengan lapisan astenosfer disebut diskontinuitas mohorovisic atau bidang moho.
2.2
Proses Siklus Batuan
Ada
tiga jenis batuan, yaitu : batuan beku,
batuan sedimen dan malihan. Suatu batuan tidak selamanya memiliki jenis yang
tetap, tetapi dengan dengan berbagai cara dapat berubah dari jenis yang satu ke
jenis yang lainnya. Contohnya : batuan beku dapat hancur oleh erosi menjadi pecahan-pecahan, yang
akhirnya tertinggal di suatu tempat menjadi suatu
endapan yang belum bersatu. Dengan berlalunya waktu, endapan yang belum
bersatu mengalami pembekuan menjadi batuan sedimen.batuan
sedimen yang mengalami pemanasan dan tekanan tinggi dapat berubah menjadi
batuan malihan.Batuan malihan dapat
mengalami peleburan dibawah tanah menjadi magma. Magma akan mengalami proses
pendinginan dan menjadi batuan beku.Demikianlah
an yang ditempuh oleh suatu batuan, yaitu dari batuan beku menjadi batuan
sedimen, menjadi batuan malihan, menjadi magma, dan akhirnya kembali ke batuan
beku. Jalan seperti ini dinamakan siklus
batuan.
2.3
Tenaga Geologi Yang Menyebabkan Peristiwa Pada Litosfer
begitu
banyak peristiwa yang terjadi dilapisan liosfer bumi, namun hal itu terjadi
karena adanya tenaga-tenaga geologi yang terjadi yang membuat litosfer bergerak.
Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Tenaga endogen (tenaga asal dalam), yaitu tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi yang membentuk bangunan baru di permukaan bumi.tenaga endogen mengakibatkan peristiwa tektonik, vulkanisme dan gempa
- Tenaga eksogen (tenaga asal luar), yaitu tenaga geologi yang berasal dari luar bumi yang merombak bangunan yang di bentuk oleh tenaga endogen.tenaga eksogen mengakibatkan terjadinya pelapukan, pengangkutan dan pengikisan
2.3
Peristiwa-Peristiwa Pada Liosfer
- Tektonisme
Tektonisme
ialah peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar,
yang pada umumnya meliputi lipatan, patahan, dan tektonik lempeng. Pada abad
ke-20, berkembang suatu teori yang disebuat teori
tektonik lempeng. Dalam teori ini, litosfer di pandang terdiri atas
beberapa lempeng pejal yang bergerak relative sangat lambat. Lempeng adalah
suatu bentuk yang ukuran panjang dan lebarnya jauh lebih besar daripada ukuran
tebalnya.
Dalam
teori tektonik lempeng, lapisan luar bumi dibagi menjadi beberapa bagian. Pada
bagian padat palaing luar dinamakan litosfer, yang terdiri atas kerak bumi dan
bagian padat mentel atas, sampai kedalaman kira-kira 80 km. Material di bawah
litosfer, yang dianggap cukup panas, sehingga mudah di bentuk ulang dan mampu
“mengalir”, dinamakan asthenosfer (berasal dari kata Yunani yang berarti
lemah).
Gerak
relative lempeng dibagi tiga yaitu; divergen (saling menjauh), konvergen
(saling mendekati)dan geseran. Antara kedua lempeng yang bergerak divergen, terjadi
pelebaran dasar samudra. Begitu kedua lempeng saling menjauhi, marerial lebur
panas dari mantel naik untuk mengisi celah yang terbentuk. Material lebur yang
naik ini mendingin di dekat permukaan bumi dan menjadi bagian litosfer yang
membentuk tunggul dasar samudra (mid-oceanic ridge).laju pelebaran samudra
kira-kira 4-6 cm per tahun.
- Tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua
Ketika
lempeng samudra bertumbukan dengan lempeng benua, lempeng samudra yang lebih
rapat menggeser kebawah lempeng benua dengan sudut miring tertentu. Daerah
persentuhan antara dua lempeng dinamakan subduction
zone. Pada subduction zone terbentuk sebuah palung laut.
Sebagian
lempeng samudra dalam astenosfer melebur menghasilakan magma, Karena massanya
ringan maka dapat naik melalui celah pada lempeng benua menghasilan
batuan-batuan beku di bawah permukaan bumi menghasilkan gunung-gunung api pada
permukaan bumi. Contoh ; tumbukan Nazca bertumbukan dengan lempeng samudra
Amerika Selatan, hasil tumbukannya adalah palung laut sepanjang pantai Peru dan Chili.
- Tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng samudra
Ketika
dua lempeng samudra bertumbukan, lempeng yang satu akan menggeser kebawah
lempeng yang lain dalam daerah patahan. Pegunung berapi kembali terbentuk di
dasar samudra, jika peunungan berapi cukup tinggi maka pegunungan ini muncul
seperti deretan pulau-pulau di sebut busur-busur pulau (island arcs).busur
–busur pulau yang membaasi sisi asia pasifik-aleutians, jepang, Filiphina,
Indonesia, Marianas terbentuk karena tumbukan ini
- Tumbukan antara lempeng benua dan lempeng benua
Kedua
lempeng tersebut relative ringan dibanding astenosfer yang terletak dibawahnya
dan terlalu tebal dan salah satu tidak dapat di dorong kebawah, Ujung-ujung
lempeng yang berdekatan saling mendorong sehingga terjadi lekukan, membentuk satu jalur pegunungan. Jenis ketiga dari gerak
relative lempeng adalah geseran, pada geseran terbentuk satu transform fault
yang terjadi ketika ujung-ujung kedua lempeng bergeseran satu sama lain.
Seperti
kita ketahui bahwa litosfer terdiri atas
beberapa lempeng. Lempeng-lempeng ini memiliki gerakan pergeseran mendatar. Pda
tahun 1968 litosfer terdiri atas enam lempeng uama yang berukuran besar yaitu
lempeng afrika, lempeng Amerika, lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, lempeng
India dan lempeng Antarika.
Secara
mikro gejala tektonis dibagi atas dua yaitu lipatan dan patahan.
a. Lipatan
Lipatan terjadi oleh pergerakan
perlahan dan kontinu, berlawanan dengan pergerakanmendadak pada fault. Salah
satu gejala lipatan adalah tampaknya lapisan-lapisan kerak bumi yang
bergelombang ada bagian yang naik da nada bagian yang turun. Pada lipatan,
bagian yang naik dinamakan antiklin dan bagian yang turun dinamakan sinklin.
b. Patahan
Tenaga
endogen yang lebih cepat, dapat menyebabkan lapisan kerak bumi yang kaku atau
rapuh tidak dapat membentuk lipatan melainkan terputus membentuk patahan.misalnya
tanah –naik, dan anah bungkuk.
2.
Vulkanisme
Vulkanisme
adalah peristiwa naiknya magma dari bagian dalam bumi sehingga bagian magma
muncul kepermukaan bumi dan sebagian lagi menyusup ke dalam lapisan kerak bumi.
Vulkanisme merupakan gejala yang ditujukkan oleh gunung berapi.magma dapat
bergerak naik karena magma memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas
yang memiliki cukup energy untuk mendorong atuan diatasnya. Di dala litosfer
magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma
merupakan penyebab perbedaan kekuaan letusan gunung berapi. Makin dalam dapur
magma dari permukaan bumi maka makin kuat letusan yang ditimbulka. Lama
aktivitas gunung berappi yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau
kecilnya volum dapur magma.
1)
Erupsi (ekstruksi magma)
Dari
balito melalui suatu pipa kawah, (diatrema), magma dapat naik ke permukaan
bumi. Peristiwa naiknya magma dari dalam bumi kepermukaan bumi dinamakan erupsi. Ada dua jenis erupsi, yaitu :
erupsi leleran (efusif) dan erupsi ledakan (eksplosif). Ciri erupsi leleran
yaitu iyalah munculnya leleran lava di permukaan bumi. Pada erupsi ledakan,
butiran magma disemburkan yang kemudian menjadi padat, disebut effalata atau piroklustika.
Ø Bahan-bahan
yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme.
a) Benda
padat (effalata)
Ukuran
effalata mulai dari yang amat halus sampai yang kasar atau besar berturut-turut
adalah debu, pasir, lapilli (batu sebesar kerikil), batu-batu besar(bom) dan
batu apung. Menurut asalnya, effalata dibedakan atas dua yakni effalata allogen, yang berasal batuan
litosfer disekitar diatrema yang ikut terbawa keluar oleh erupsi ledakan dan effalata otogen, yang berasal langsung
dari magma yang terlempar ke atas pada saat erupsi dan kemudian membeku.
b) Benda
cair
Bahan
cair yang di keluarkan oleh bahan vulkanisme, terdiri atas tiga , yaitu ; lava,
lahar panas, lahar dingin. Lava adalah magma yang keluar ke permukaan bumi. Lahar
panas adalah lahar yang berasal dari letusan gunung berapi yang memiliki danau
kawah(kaldera) yaitu kawah yang luas yang terbentuk oleh tubuh gunung berapi yang
ikut terlempar pada saat terjadi erupsi ledakan.contoh kaderal yang terkenal di
Indonesia adalah kawah bromo. Lahar
dingin adalah lahar yang berasal dari letusan yang sudah mengendap, kemudian
dihanyutkan oleh hujan lebat.lahar ini mengalir deras menuruni lereng gunung
dan jurang-jurang dan menyapu bersih semua yang dilaluinya.
c) Gas
Bahan
gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme adalah solfatar, fumalor, dan
mofet. Sulfatar adalah gas hydrogen sulfide (H2S) yang keluar dari lubang.
Fumarol adalah tempat yang mengeluarkan uap air panas. Mofet adalah tempat yang
mengeluarkan gas asam arang (CO2).
2) Intrusi
Magma
Dari dapur magma bergerak menuju
lapisan yang diatasnya atau kelapisan yang lebih lunak kerna tekanan dan
kemampuan melarutkan batu-batuan yang bersinggungan. Geraka magma juga dibantu
oleh retakan-retakan batuan sekitarnya, yang disebabkan oleh tekanan gas magma
atau gempa. Naiknya magma kedalam lapisan litosfer yang memotong atau menyusup
kedalam lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi, dinamakan
instrument magma atau pluton. Bentuk
instrusi magma yaitu : batolit, bakolit, sill
atau keeping instrusi, dike atau gang dan diatrema.
Ø Manfaat
vulkanisme
1. Sumber
mineral. Timah dibawa oleh magma granit sehingga letaknya dekat dengan
permukaan tanah di jalur Riau- Bangka-Belitung. Belerang dan batu apung
merupakan hasil gunung api yang langsung dapat dimanfaatkan.
2. Daerah
pertanian. Bahan letusan gunung berapi menyuburkan tanah sehingga baik sekali
untuk pertanian.
3. Objek
wisata keindahan panorama gunung berapi dengan kawahnya yang aktif, mata air
panas, mata air mineral, geyser, dan sumber gas, merupakan objek wisata yang
ramai dikunjungi oleh wisatawan.
3.
Gempa
bumi
Gempa
bumi ialah getaran kerak bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam
bumi. Lmu yang mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologi. Alat yang
digunakan untuk pencatat gempa adalah seismograf. Seismogram adlah rekaman atau
hasil rekaman atau hasil catatan seismograf. Gelombang gempa dapat bergerak .
gelombang gempa dapat terjadi secara horizontal- dan vertical. Oleh karena itu
dikenal dua macam seismograf yaitu seismograf horizontal dan seismograf
vertical.
Istilah-istilah
dalam ilmu gempa
1. Hiposentrum
adalah sumber gempa didalam lapisan bumi. Dari
hiposentrum, gelombang menjalar ke segala arah. Ada dua bentuk
hiposentrum yaitu garis dan titik. Hiposentrum berbentuk garis jika peyebabnya
adalah patahan kerak bumi. Hiposentrum yang berbentuk titik jika penyebabnya
adalah gunung api atau tanah longsor.
2. Episentrum
adalah titik atau garis dipermukaan bumi yang tepat tegak lurus diatas
hiposentrum. Disekitar episenterum inilah kerusakan terparah terjadi. Dari
episentrum permukaan menjalar secara horizontal kesegla arah.
3. Homoseista
adalah garis yang menghubngkan tempat-tempat dipermukaan bumi yang dilalui
gempa pada waktu yang lama. Homoseista berbentuk lingkaran dan elips.
4. Isoseista
adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat dipermukaan bumi yang dilalui
oleh gempa yang intensitasnya sama. Sehingga tempat-tempat tersebut menglami
kerusakan yang sama isoseista biasanya berbentuk lingkaran dan elips disekitar episentrum.
5. Makroseisma
adalah daerah disekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat
gempa bumi.
6. Pleistoseista
adalah garis pada peta gempa yang mengelilingi makroseisma. Isoseista yang
merupakan pleistosiesta.
Klasifikasi gempa bumi
1. Berdasarkan
penyebabnya
a. Gempa
tektonik. Gempa yang disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan sepanjang bidang
sesar atau patahan dalam kerak bumi
b. Gempa
vulkanik. Gempa ini disebabkan oleh aktivitas vulkaisme yang bersumber dari
magma yang dekat kepermukaan bumi. Gempa ini terasa disekitar gunung api
menjelang letusan. Pada ssat letusan dan beberapa saat sesudah letusan utama.
c. Gempa
guguran atau gempa runtuhan. Gempa ini disebakan oleh runtuhnya bagian gua.
Misalnya pada gua kapur dan lorong pertambangan yang lapuk. Kekuatan gempa ini
tidak begitu besar
d. Gempa
tumbukan. Gempa yang disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke bumi
2. Bedasarkan
bentuk episentrumnya
a. Gempa
sentral yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk titik
b. Gempa
linear yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis
3. Berdasarkan
kedalaman hiposentrum
a. Gempa
bumi dalam. Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter lebih dari 300 km. oleh
karena letak hiposenter yang dalam. Gempa ini tidak begitu menggoncang
permukaan bumi. Contoh gempa yang terjadi dibawah laut jawa, laut flores dan
laut Sulawesi
b. Gempa
bumi menengah. Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter 100-300 km. contoh gempa
disebelah selatan jawa, nusa tenggara, Maluku, dan teluk Tomini
c. Gempa
bumi yang dangkal. Gempa ini memiliki kedalaman hiposenter 100km.
4. Berdaasarkan
jarak dari episentrum gempa
a. Gempa
local. Jika jarak episentrumnya kurang dari 10000km
b. Gempa
jauh. Jika jarak episentrumnya sekitar 10000km
c. Gempa
sangat jauh. Jika jarak episentrumnya lebih dari 10000km
Selain diatas terdapat
juga gempa laut.gempa laut yaitu gempa yang episentrumnya terdapat dibawah
permukaan laut gempa laut menyebabkan terjadinya gelombang pasang yang dahsyat
dinamakan tsunami.
Daerah- daerah gempa bumi.
Menurut
teori tektonik lempeng, tempat-tempat yang paling rawan gempa adalah pada
batas-batas lempeng yang membentuk jalur-jalur tertentu. Yang dinamakan sabuk
gempa bumi. Ada dua sabuk gempa bumi yaitu :
1. Sabuk
Alpen Himalaya
Sabuk
Alpen Himalaya menbujur dari samudra atlantik, dekat kepulauan azores,
kesepanjang sebelah utara laut tengah, trus ke turki,Iran, Himalaya,
Birma,Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Maluku.
2. Sabuk
pasifik
Sabuk
pasifik menyusuri tepi samudra pasifik, dari Filiphina ke Jepang, Semenanjung
Kamchatka, Kepulauan Aleut, Pantai barat Benua Amerika, menuju ke Selandia
Baru, Kepulauan Samoa, Irian dan bertemu dengan sabuk alpen Himalaya di Maluku.
4.
Pelapukan
Pelapukan adalah perusakan batuan dari batuan besar menjadi
batuan yang butirannya lebih kecil sampai menjadi halus. Ada tiga jenis
pelapukan, yaitu pelapukan fisik atau mekanik, pelapukan kimiawi, dan pelapukan
organic. Batuan penyusun kerak bumi dapat berubah menjadi
tanah setelah mengalami pelapukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa batuan
merupakan balran dasar tanah. Pelapukan batuan terjadi sebagai akibat perubahan
iklim, cuaca. kelembapan udara. Gerak angin. aliran air, dan sinar matahari.
Proses ini berlangsung sangat lama. Akibatnya. batuan-batuan dapat melapuk
menjadi tanah.
Macam- macam pelapukan pada lapisan
litosfer yaitu:
1. Pelapukan Kimiawi
1. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi yaitu pelapukan yang terjadi akibat proses
kimiawi pada molekul-molekul penyusun batuan tersebut. Zat-zat yang tertanam di
dalam kerak bumi (litosfer) pada dasarnya bersifat stabil, tetapi batuan di
lapisan paling luar yang bersinggungan dengan atmosfer secara kimiawi lebih
tidak stabil. Atmosfer yang banyak mengandung oksigen dan lembab menyebabkan
batuan lebih mudah mengalami perubahan atau pelapukan kimia.
Pelapukan terjadi pada batuan yang
bersifat kimiawi, misalnya air hujan yang turun ke bumi mengandung zat kimia
yang dapat bereaksi dengan zat kimia yang ada di batuan sehingga terjadi
pelapukan. Proses pelapukan terjadi lebih cepat jika terjadi hujan asam jika
dibanding dengan hujan biasa. Uap air yang menjadi hujan asam mengandung
zat-zat asam (mengandung unsur Nitrogen dan Belerang), air hujan yang turun
bersifat asam. Zat-zat asam (NO dan SO2) yang terbawa air hujan akan bereaksi
secara kimia dengan zat-zat yang terkandung di dalam batuan lebih cepat.
2.Pelapukan mekanik
Pelapukan
mekanik adalah proses pemecahan batuan besar menjadi batuan lebih kecil tanpa
ada perubahan kimia pada mineral penyusunnya atau disebut juga Pelapukan fisik yaitu pelapukan yang terjadi karena
kerusakan fisik batuan Pelapukan
mekanik dapat terjadi akibat dari air, angin, dan aktivitas makhluk hidup. Air
sungai yang mengalir dari pegunungan menuju laut melalui lintasan bebatuan yang
tidak teratur bentuknya dan adanya air terjun menunjukkan bahwa adanya
pelapukan bebatuan yang disebabkan oleh pengikisan air. Gelombang air laut yang
bertemu dengan daerah laut yang dangkal atau menabrak pantai dapat memindahkan
kerikil dan pasir
.
Pelapukan mekanik yang diakibatkan
oleh aktivitas tumbuhan diantaranya masuknya akar tumbuhan ke dalam tanah
melalui retakan-retakan batuan. Retakan batuan akan melebar seiring dengan
membesarnya akar tumbuhan. Pelapukan batuan secara mekanik dapat juga
diakibatkan oleh aktivitas binatang seperti musang, tikus, kelinci, dan
binatang-binatang lain yang lebih kecil seperti kumbang yang membuat sarangnya
di daerah bebatuan.
3. Pelapukan Organik
Pelapukan organik yaitu pelapukan
yang diakibatkan oleh pengaruh zat organik atau makhluk hidup. Zat-zat organik
tersebut misalnya berasal dari mikroorganisme, sisa-sisa binatang dan tumbuhan
yang membusuk. Jasad renik, lumut, jamur, cacing, dan siput termasuk yang dapat
menyebabkan pelapukan organik.
- Pengangkutan
Pengangkutan material yang sudah
lapuk dilakukan oleh
a.
Air yang mengalir
b.
Gletser(es
yang mengalir)
c.
Angina.
Angina hanya dapat mengangkut butiran-butiran kecil dan halus misalnya pasir.
d.
Gravitasi
bumi. Pada lereng yang curam, jika terjadi hujan maka bahan gembur akan
bergerak menuruni lereng menuju dasar lembah karena gravitasi bumi. Hujan
berfungsi untuk melicinkan bidang luncurnya
- Pengikisan (Erosi)
Erosi adalah peristiwa pengikisan
padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi
angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di
bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat
liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan
akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan
proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
a. Erosi air sungai. Air yang mengalir
dan mengangkut benda-benda padat melakukan pengikisan terhadap tanah dan batuan
yang dilaluinya. Sebagai hasilnya terjadinya lembah, ngarai dan jurang yang
dalam
b. Erosi air laut. Erosi ini adalah
pengikisan pantai oleh gelonbang laut yang secara terus menerus menumbuk
dinding pantai. Contoh pantai bukit kapur selatan Yogyakarta. Erosi air laut
disebut juga abrasi
c. Erosi gletser. Erosi jenis ini terjadi
pada lereng pegunungan yang dilapisan es. Batu-batuan yang terseret
kebawah dinamakan Moraina. Contoh di
pantai Fyord di Skandinavia.
d. Erosi angina. Partikel-partikel debu
diangkut oleh angin melalui jarak
Yang jauh.
7.
Longsor
Longsor
atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor
pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material
tersebut.
8.
Sedimentasi
Sedimentasi (geology) adalah proses pengendapan material padat dari kondisi tersuspensi atau terlarut dalam suatu fluida (biasanya air atau udara).
Definisi yang luas menurut Encyclopeia Britannica ini, selain meliputi endapan yang diendapkan oleh fluida yang mengalir (aliran air atau aliran udara), juga mencakup endapan gletser es, dan endapan talus atau akumulasi debris atau fragmen batuan di kaki tebing yang digerakkan oleh gravitasi.Secara sederhana, menurut Merriam-Webster Online, sedimentasi adalah proses pembentukan atau pengendapan sedimen.
Sementara itu, sedimen didefinisikan secara luas sebagai material yang diendapkan di dasar suatu cairan (air dan udara), atau secara sempit sebagai material yang diendapkan oleh air, angin, atau gletser / es.
Sedimentasi (geology) adalah proses pengendapan material padat dari kondisi tersuspensi atau terlarut dalam suatu fluida (biasanya air atau udara).
Definisi yang luas menurut Encyclopeia Britannica ini, selain meliputi endapan yang diendapkan oleh fluida yang mengalir (aliran air atau aliran udara), juga mencakup endapan gletser es, dan endapan talus atau akumulasi debris atau fragmen batuan di kaki tebing yang digerakkan oleh gravitasi.Secara sederhana, menurut Merriam-Webster Online, sedimentasi adalah proses pembentukan atau pengendapan sedimen.
Sementara itu, sedimen didefinisikan secara luas sebagai material yang diendapkan di dasar suatu cairan (air dan udara), atau secara sempit sebagai material yang diendapkan oleh air, angin, atau gletser / es.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas di dapat kesimpulan yaitu:
- Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan
- Suatu batuan tidak selamanya memiliki jenis yang tetap, tetapi dengan dengan berbagai cara dapat berubah dari jenis yang satu ke jenis yang lainnya karena erosi, pemanasan dan tekanan, pembekuan dan peleburan.
- Pristiwa pada litosfer terjadi karena tenaga geologi yaitu tenaga endogen (yang berasal dari dalam) dan tenaga eksogen (tenaga asal luar).
- Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada litosfer diantaranya :
a. Tektonisme
b. Vulkanisme
c. Gempa
bumi
d. Pelapukan
e. Pengangkutan
f. Pengikisan
(erosi)
g. longsor
h. sedimentasi
TUGAS ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN
ANTARIKSA
PERISTIWA-PERISTIWA PADA LAPISAN
LITOSFER
OLEH:
DERI
FEBRIANTO
|
(A1E011053)
|
|
ESRA
LENNI WATY
|
(A1E011057)
|
|
LENY
ANTASARI
|
(A1E011051)
|
|
NOVRI
YANCE
|
(A1E011061)
|
|
TRIANA
SUGIARTI
|
(A1E011059)
|
|
DOSEN PEMBIMBING
|
:
|
ANDIK PURWANTO
|
PENDIDIKAN
FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar