LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
“RANGKAIAN KAPASITOR
PARALEL”
Oleh:
Nama : Rahdi
NPM : A1E011025
Semester : II A
Kelompok
: I ( satu )
Tanggal praktikum :
Kamis, 10 Mei 2012
Asisten
Dosen : Erwin Gultom
(A1E009058)
UNIVERSITAS BENGKULU
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
LABORATORIUM PENGAJARAN
FISIKA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam dunia elektronika tentunya tidak terlepas dari
hal yang namanya kapasitor. Komponen ini sangat penting dalam dunia elektronika
itu sendiri. Dalam pemasangannya terdapat berbagai macam type rangkaian dan
satu sama lain bisa dikombinasikan. Contoh yang sering kita lihat adalah pada
keyboard yaitu kapasitor dengan plat sejajar. Selain itu juga kapasitor banyak
terdapat pada elektronik yang lain. Dalam percobaan yang akan dilakukan kali
ini adalah kapasitor dengan rangkaian parallel dan bagaimana dielektrik yang melapisi
plat pada kapasitor. Hal ini tentunya akan berkaitan dengan nilai kapasitansi yang terdapat dalam
rangkaian begitu juga dengan tegangan yang dihasilkan. Maka dari itu kami akan
melakukan percobaan mengenai hal tersebut.
1.2
Rumusan
Masalah
Bagaimana nilai kapasitas, tegangan, dan muatan pada rangkaian kapasitor parallel ?
1.3
Tujuan
Mempelajari nilai kapasitas, tegangan,
dan muatan pada rangkaian kapasitor yang disusun secara paralel.
1.4
Definisi
Istilah
a. Arus
listrik adalah Aliran
partikel-partikel bermuatan listrik .arus listrik mengalir dari titik
berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
b. Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu
kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron.
c. Kapasitas kapasitor adalah banyak
muatan yang tersimpan dalam kapasitor ketika di hubungkan dengan beda potensial
tertentu.
d. Kapasitor
adalah komponen listrik yang
digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
e. Rangkaian
kapasitor paralel : dua kapasitor yang disusun secara sejajar.
f. Tegangan adalah sebuah kerja yang dilakukan terhadap
gaya-gaya listrik dalam mengalirkan satu satuan muatan uji positif dari kedudukan
semula ke kedudukan akhir
1.5
Hipotesis
Dari nilai kapasitansi, tegangan, dan muatan akan
saling memberikan pengaruh dan nilai yang dihasilkan sehingga satu sama lain
saling bergantungan.
1.6
Tinjauan
Pustaka
Kapasitor
adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik
dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah
lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam
tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.
Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dll.
Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :
Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dll.
Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :
* Kapasitor Polar adalah kapasitor
yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor
Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini
mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di
bawah.
* Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).
* 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).
Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:
* kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.
* kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
* Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
* Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
* Kapasitor sebagai penggeser fasa.
* Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
* Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
* Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).
* 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).
Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:
* kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.
* kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
* Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
* Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
* Kapasitor sebagai penggeser fasa.
* Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
* Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Kapasitor – kapasitor yang disusun
secara parallel,seperti pada gambar di bawah ini memperlihatkan tiga kapasitor
yang dihubungkan sejajar. Kapasitan tunggal C ekivalen dengan kombinasi,
artinya bahwa jika kombinasi sejajar tersebut dan kapasitor tunggal tersebut
seandainya masing – masing berada di dalam sebuah kotak dengan kawat – kawat a
dan b yang dihubungkan ke terminal – terminalnya, maka tidak mungkin membedakan
kedua-duanya dengan melakuka pengukuran – pengukuran listrik di luar kotak
tersebut.
a
C1 C2 C3
b
Perbedaan poensial melalui masing –
masing kapasitor di dalam sebuah susunan sejajar adalah sama. Hal ini dapat
disimpulkan karena semua plat di sebelah atas dihubungkan bersama – sama dan
dihubungkan ke terminal a sedangkan semua plat disebelah bawah dihubungkan
bersama –sama dan dihubungka ke terminal b (Halliday.1984: 148).
Kapasitansi ekivalen dari dua kapasitor
parallel adalah rasio antara muatan total tersimpan dengan beda potensial :
Ceq
=
= C1 + C2
Jadi, kapasitansi ekivalen dua kapasitor
paralel besarnya sama dengan jumlah kapasitor tunggal , yaitu
Ceq = C1 + C2
+ C3 + ………
|
(Tipler.1996:124)
Efek total dari menghubungkan kapasitor
secara paralel adalah untuk menaikkan kapasitansi. Hal ini masuk akal karena
pada intinya kita menambah luas pelat - pelat di mana muatan data tertumpuk
(Giancolli,2001:109).
Kapasitor
adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik, dan
secara sederhana terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat
(bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau disebut juga
kondensator adalah alat (komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu. Pada prinsipnya sebuah
kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (isolator). Isolator penyekat ini sering disebut bahan (zat)
dielektrik.
Zat
dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat digunakan untuk
membedakan jenis kapasitor. Beberapa kapasitor menggunakan bahan dielektrik
berupa kertas, mika, plastik cairan dan lain sebagainya.
Kegunaan kapasitor dalam berbagai
rangkaian listrik adalah:
a. mencegah loncatan bunga api listrik
pada rangkaian yang mengandung
kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
b. menyimpan muatan atau energi listrik
dalam rangkaian penyala elektronik
c. memilih panjang gelombang pada radio
penerima
d. sebagai filter dalam catu daya (power
supply)
Bentuk-bentuk kapasitor,antara lain :
a. kapasitor kertas (besar kapasitas
0,1 F)
b. kapasitor elektrolit (besar kapasitas
105 pF)
c. kapasitor variabel (besar
kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas maksimum 500 pF)
Ketika
kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan (misalnya baterai atau sumber
tegangan yang lain) kapasitor akan menyimpan muatan. Besarnya kapasitas muatan yang
tersimpan dalam kapasitor disebut kapasitas kapasitor. Besarnya kapasitas
kapasitor disebut kapasitansi.
Kapasitas
kapasitor adalah banyak muatan yang tersimpan dalam kapasitor ketika di
hubungkan dengan beda potensial tertentu. Besarnya kapasitansi (C) adalah.
C =
Keterangan:
C =
kapasitas kapasitor,farad
q
= muatan yang tersimpan,coulomb
V
= beda potensial, volt
(Asrianto.2010:2)
BAB II
METODELOGI
2.1
Alat
dan Bahan
1. Meter
Dasar 90/ Basicmeter (1)
2. Kabel
Penghubung Merah (2)
3. Kabel
Penghubung Hitam (2)
4. Papan
Rangkaian (1)
5. Jembatan
Penghubung (4)
6. Kapasitor
470 µF (1)
7. Kapasitor
1000 µF (1)
8. Catu
Daya (1)
2.2
Langkah
Kerja
1.
Jembatan
penghubung pengganti skalar satu kutub dipasang pada papan rangkaian, dan catu
daya dihidupkan terlebih dahulu.
2.
Tegangan (V1)
pada Kapasitor (C1) dibaca dan hasilnya dicatat pada table hasil pengamatan.
3.
Meter dasar
dipindahakan, tegangan (V2) pada Kapasitor (C2) dibaca dan hasilnya dicatat
pada table hasil pengamatan.
4.
Meter dasar
dipindahakan lagi, tegangan (Vtot) pada Kapasitor (Ctot)
dibaca dan hasilnya dicatat pada table hasil pengamatan.
5.
Langkah pertama
sampai terakhir di ulangi dengan sumber tegangan berbeda, kemudian hasil
pengamatan dicatat pada table hasil pengamatan.
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1 Data
Tegangan
Sumber
|
V1
|
V2
|
Vtot
|
Q1=C1V1
|
Q2=C2V2
|
Qtot=Q1+Q2
|
Ctot=
|
C1+C2
|
3 V
|
3.8 V
|
3.8 V
|
3.8 V
|
1,786
x 10 -3 C
|
3,8
x 10 -3 C
|
5,586
x 10 -3 C
|
1,47 x 10 -3F
|
1,47 x 10 -3F
|
6 V
|
7,6 V
|
7,6 V
|
7,6V
|
3,572 x 10 -3C
|
7,6
x 10 -3 C
|
5,586
x 10 -3 C
|
1,47 x 10 -3F
|
1,47 x 10 -3F
|
3.2 Perhitungan
1. Perhitungan untuk nilai muatan (Q)
a.
Pada Tegangan
Sumber 3 V
Q1 = C1V1
= 470 µF x 3,8 V
= 1,786 x 10 -3 C
Q2 = C2V2
= 1000 µF x 3,8 V
= 3,8 x 10 -3C
Qtot =
Q1+Q2
= 1,786 x 10 -3 C + 3,8 x 10 -3C
=
5,586
x
10 -3C
b.
Pada Tegangan
Sumber 6 V
Q1 = C1V1
= 470 µF x 7,6 V
= 3,572 x 10 -3 C
Q2 = C2V2
= 1000 µF x 7,6V
= 7,6 x 10 -3C
Qtot =
Q1+Q2
= 3,572 x 10 -3C + 7,6 x 10 -3C
=
5,586 x 10 -3 C
2. Perhitungan untuk nilai kapasitas (C)
a.
Pada Tegangan
Sumber 3 V
Ctot =
=
=
1470 µF
C1+C2
= 470 µF + 1000 µF
=
1,47x 10 -3 F
b.
Pada Tegangan 6
V
Ctot =
=
=
1,47 x 10 -3F
C1+C2
= 470 µF + 1000 µF
=
1,47 x 10 -3F
3.3 Pembahasan
pada
percobaan rangkaian kapasitor yang di susun secara paralel ini bertujuan untuk
mempelajari nilai kapasitas, tegangan, dan muatan pada rangkaian. Alat-alat
yang digunakan pada percobaan ini adalah papan rangkaian, catu daya, kabel
merah dan hitam, saklar satu kutub, basic meter 90, jembatan penghubung,
kapasitor 470 µF,
dan kapasitor 1000 µF.
Kemudian alat-alat tersebut disusun sesuai petunjuk pada modul dan disesuaikan
dengan gambar yang ada pada modul tersebut. Langkah pertama yang dilakukan
adalah memasang alat-alat tersebut sesuai dengan langkah pada modul percobaan
sehingga rangkaian tersusun secara paralel. Selanjutnya adalah menghitung nilai
kapasitor 470 sebagai C1 dan tegangan yang dihasilkan pada basic meter sebagai
V dengan 3 volt dan dilanjutkan dengan 6 volt pada catu daya. Setelah itu
dilanjutkan dengan menghitung V2 yaitu pada kapasitor 1000 sebagai C2. Besar tegangan yang digunakan sama yaitu 3
dan 6 volt. Sedangkan untuk mengetahui tegangan totalnya yaitu dengan
meletakkan masing-masing kabel dari basic meter pada kapasitor 470 dan satu
lagi pada kapasitor 1000. Lalu baca skala yang terlihat pada basic meter.
Dari percobaan yang sudah dilakukan,
untuk pengukuran dengan sumber tegangan 3 volt diperoleh nilai tegangan yang
terbaca pada voltmeter yaitu 3,8 volt pada kapasitor 470 sedangkan pada
kapasitor 1000, nilai tegangan yang dihasilkan sama. Kemudian pengukuran nilai
tegangan dengan sumber tegangan 6 volt, nilai tegangan yang dihasilkan pada
kapasitor 470 dan 1000 pun sama yaitu 7,6 volt. Dan untuk nilai tegangan total
yang pada rangkaian tersebut sama. Maksudnya nilai tegangan sebelumnya sama
dengan nilai tegangan totalnya dengan sumber tegangan 3 volt, nilai tegangan
total yang dihasilkan adalah 3,8 volt. Begitu juga dengan nilai tegangan dengan
sumber tegangan 6 volt, tegangan total yang dihasilkan adalah 7,6 volt hal ini
sama pada nilai tegangan yang dihasilkan sebelumnya.
Untuk mengetahui nilai muatan yang
terdapat dalam rangkaian adalah dengan mengalikan tegangan dan kapasitor. Hingga didapat
dua nilai berbeda dari tiap tegangan sumber. Pada tegangan sumber 3 volt,
diperoleh nilai muatan 1,786x10 -3C untuk kapasitor 470 µF dan 3,8x10 -3C untuk kapasitor 1000 µF. Pada tegangan sumber 6
volt, diperoleh nilai muatan 3,572x10 -3C untuk kapasitor 470 µF dan 7,6x10
-3 µColoumb untuk kapasitor
1000 µF. Kemudian nilai muatan total didapat dari hasil akumulasi dua nilai
sebelumnya sebesar 5,586x10 -3 C untuk
tegangan sumber 3 volt dan 5,586x10 -3C untuk tegangan sumber 6 volt.
Nilai kapasitas total diperoleh dari
muatan total dan tegangan total. Dimana
muatan total dibagi oleh tegangan total yang kemudian mendapatkan hasil dengan
nilai 1,47x10
-3 F. Nilai ini
adalah sama dengan nilai dari akumulasi dua kapasitor yang digunukan, sehingga
dapat dirumuskan:
Ctot = C1 + C2
Sehingga dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai kapasits,
tegangan, dan muatan pada rangkaian kapasitor yang disusun paralel memiliki
sifat-sifatnya. Pada kapasitor itu sendiri diketahui
bahwa berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Sehingga apabila kabel yang
terhubung ke kapasitor dilepas secara tiba-tiba maka muatan listrik akan
tersimpan ke kapasitor. Dan perlu diperhatikan juga dalam menghidupan dan
mematikan saklar. Dalam percobaan yang sudah dilakukan, saklar berfungsi
menghubungkan dan mematikan arus yang mengalir dari sumber tegangan.
Namun dari percobaan yang telah
dilakukan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil dari percobaan tersebut.
Faktor tersebut bisa dari alat yang digunakan dan juga faktor pengamatan
terhadap basic meter yang tentunya mempengaruhi hasil percobaan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari
hasil percobaan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Nilai kapasitas (C)
pada rangkaian kapasitor yang
disusun paralel merupakan jumlah dari kapasitas kapasitor yang ada:
Ctot
= C1 + C2
2.
Nilai tegangan (V)
pada rangkaian kapasitor yang
disusun paralel sama dengan hubungan:
Vtot = V1 = V2
3.
Nilai Muatan (Q)
pada rangkaian kapasitor yang disusun paralel merupakan jumlah dari muatan yang
ada pada kapasitor:
Qtot = Q1 + Q2
4.2 Saran
1)
Hendaknya
pratikan memahami konsep percobaan yang akan dilakukan.
2)
Hendaknya praktikan
lebih menguasai langkah-langkah percobaan dan materi yang diberi.
3)
Sebaiknya
anggota kelompok saling berkoordinasi..
4) Hendaknya
praktikan untuk lebih disiplin dan tepat waktu
DAFTAR
PUSTAKA
Asrianto. 2010.
Kapasitor. www.edukasi .net.
(04/25/2012,
14:30WIB)
Anonim, 2012.kapasitor. (http://www.gudangmateri.com/2010/04/definisi-dan-perkembangan-kapasitor.html) di akses
8 mei 2012
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga
Halliday, David. 1984.
Fisika. Jakarta: Erlangga
Tipler, Pual A. 1996. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
makasih buat infonya, meyakinkanku tentang praktek yang kmi lakukan minggu kemaren...
BalasHapussip min
BalasHapusalat pemisah lcd